Semakin besar hasil yang akan diperoleh. Maka Semakin tinggi pula Resiko yang akan dihadapi.
Semakin tinggi pendapatan. Semakin tinggi pula pengeluaran.
Semakin tinggi harga barang. Semakin menurun kuantitas barang.
Semakin rendah harga barang. Semakin meningkat kuantitas barang.
Semakin tinggi permintaan. Maka akan semakin tinggi penawaran.
Dari zaman awal muncul Adam smith hingga sekarang. Paradigma inilah yang selalu dipakai. Disebut Teori Hukum permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran tidak akan pernah terpisahkan sampai kapanpun. Sama halnya, ada bumi dan ada langit. Ada gula ada semut.
Tugas selanjutnya adalah menjaga permintaan dan penawaran tetap stabil. Setiap kenaikan disalah satunya akan berpengaruh kepada suplus dan demand itu sendiri. Akibat yang ditimbulkan adalah deflasi, inflasi dan lain-lain.
Untuk mensiasati teori permintaan dan penawaran ini, maka lahirnya Teori Equiblirium. Dimana, permintaan dan penawaran berada pada satu titik. Berdasarkan perbandingan permintaan dan penawaran yang berlaku.
Faktanya??.
Apakah ini solusi yang ada?
Apakah dengan menaikan pajak solusinya?
Apakah dengan mencabut subsidi Rakyat miskin solusinya? Atau menarik Iuran secara paksa adalah solusi yang ditawarkan?
Apakah dengan menambah beban hutang, itukah solusinya?
Selanjutnya Setiap sektor produksi dianggap sama rata, akibatnya suplus yang tadinya terbatas tidak bisa menutupi biaya variabel yang ada. Keadaan ini diperparah dengan meningkatnya angka import yang tidak dibatasi. Hal yang harus kita sadari adalah setiap kenaikan suplay barang atau jasa artinya mampu menekan inflasi pada awal periode karena hal ini dianggap untuk memicu para kapitalis untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang dianggap strategis.
Skema berantai ini menjadi bom waktu yang beberapa pekan kedepan telah diprediksi sebelumnya. Langkah-langkah tersebut hanya kamuflase untuk mendapatkan keuntungan bagi para kapitalis.
Terkadang saya merasa Aneh. ini negara demokrasi atau Monarki?.
Kaum elit teriak Demokrasi. Rakyat miskin menjerit oleh harga beras melejit. Berkoar pernyataan paling pancasila. Untuk tanah air tercinta.
Tetapi, Suara Rakyat teriak Menolak paksa akan berakhir dipenjara, Hilang tanpa berita. Atau Nyawa melayang tanpa tahu cerita.
Terkadang saya merasa Aneh, Dikatakan Feodal kita dianggap Radikal. Dikatai komunis, kita dianggap Teroris.
coba untuk melakukan Inisiatif sendiri, tegakan keadilan !. Dianggap anti pancasila.
Inilah Teori hukum permintaan dan penawaran. Solusi yang ditawarkan Hanya akan memperburuk keadaan saja. Sedangkan kita masih disini dengan stigma itu. jika ingin solusinya, mintalah dan tawarlah.
Sistem keuangan nasional meningkat pesat dalam kurun waktu singkat terlepas dari penambahan hutang lunak yang dikelola. Pemicu dari pergerakan sektor keuangan ini bukanlah tingkat kebutuhan dalam negeri tetapi isu-isu yang berkembang dikalangan masyarakat.
Kenapa ?
Salah satu contoh adalah semakin menjamurnya lembaga keuangan di indonesia. Lebih khususnya keuangan islam yang menjadi trending topik di dunia perbankan. Keberadaan lembaga keuangan islam ini lahir secara kebetulan yang dikembangkan melalui isu-isu khilafah. Puncaknya adalah peristiwa 2 desember beberapa tahun yang silam.
Keuangan islam yang telah dicanangkan sebelumnya bertujuan untuk memakmurkan ummat hanya saja sektor keuangan islam belum mampu menarik minat masyarakat. Salah satu penyebabnya unknow product knowladge. Namun ketika pecahnya isu khilafah dan diperkuat oleh brand ambasador ulama-ulama ternama, tidak dipungkiri bahwa sektor keuangan islam menanjak begitu pesat. Artinya, isu strategis mampu mempengaruhi sektor keuangan.
Jika diperhatikan kurva keuangan pada lembaga keuangan islam terdapat anomali yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, karena hal itu terjadi tanpa terduga. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para kaum elit khususnya para bankir yaitu menjadikan isu khilafah berkembang namun tidak didukung oleh penggeseran regulasi, sehingga terlihat praktik keuangan ini cendrung dipaksakan dan sebenarnya ini adalah kamuflase pasar berdasarkan penggiringan opini-opini dikalangan masyarakat. Sehingga priciple of the islamic bank kini telah bergeser dari porosnya.
Maka lahirlah Bank Syariat yang merupakan penggabungan dari beberapa bank di indonesia. Hingga sekarang kita belum bisa melihat roadmap dari bank tersebut dengan jelas.
Meningkatnya permintaan dikarena oleh isu strategis bukanlah karena kebutuhan. Jika ditelaah secara seksama, setiap isu yang pecah dikalangan masyarakat maka muncul sesuatu dari isu tersebut, bisa kebijakan baru, barang baru, sektor baru dsb. Setiap pemberitaan ini di- share ke berbagai kalangan melalui semua media. Akhirnya, isu tersebut berhasil digulirkan.
Permintaan dan penawaran ini merupakan cara praktis untuk meraih keuntungan secara masif terlebih lagi sektor keuangan yang memiliki sensitifitas yang lebih dari sektor riil.
Data terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan keuangan syariah meningkat sebesar 38%, meningkat 2 kali lipat lebih dari sebelumnya. Apa yang menjadi faktor peningkatan tersebut?
Baca Juga: